Akankah tetap menjadi sama?
Atas rasa yang tak pernah lagi sama?
Malam berlalu begitu cepat,
terburu-buru mengejar waktu yang telah pasti.
Apa yang ada di benaknya, akankah ia menyadari?
Mengusik masa lalu di bawah rimbun temaram lampu kota,
duduk bersandar pada dinding yang gelisah.
Sekadar menanti malam turun menyapa,
Mengucap kata maaf pada kisah yang tergolek lemah,
membaringkan rindu pada secarik kertas berdebu.
Akankah berakhir sama?
Sebuah pertanyaan dengan jawaban yang sama seperti sebelumnya.
Kelak kita tak lagi meragu,
pada hati siapa riakriak rindu ini bermuara.
Dan ketika malam tak lagi tergesagesa,
telah ia temukan pagi untuknya mengecup kening sang empunya,
yang aku tahu, yang tak ingin kuingat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar