Segalanya begitu mudah kulalui, tak ada sulit yang tak bisa kuhadapi. Tak ada takut yang menghalangi, yang akan mencengkram hari-hariku.
Menyebutmu namamu, mendengar namamu.
Itu saja sudah memberikan banyak keanehan yang terjadi pada tubuhku. Darah yang mengalir lebih dingin, jantung yang berdegup lebih cepat. Sesak yang kurasakan.
Dan mata yang mulai basah hanya karna teringat jika ini tak lebih dari sekadar impian, hal yang takkan mungkin bisa kumiliki walau kupaksakan.
Inilah yang pertama. Takkan sedalam ini sakitnya jika impianku pun mengharapkanku meraihnya.
Inilah egoku. Takkan kuizinkan menguasaiku saat kutahu impianmu lebih besar dari yang kumiliki. Selanjutnya ku hanya bisa berkata, "Aku selalu ada di sisimu saat begitu sulit kau meraih impianmu"
Menyebutmu namamu, mendengar namamu.
Itu saja sudah memberikan banyak keanehan yang terjadi pada tubuhku. Darah yang mengalir lebih dingin, jantung yang berdegup lebih cepat. Sesak yang kurasakan.
Dan mata yang mulai basah hanya karna teringat jika ini tak lebih dari sekadar impian, hal yang takkan mungkin bisa kumiliki walau kupaksakan.
Inilah yang pertama. Takkan sedalam ini sakitnya jika impianku pun mengharapkanku meraihnya.
Inilah egoku. Takkan kuizinkan menguasaiku saat kutahu impianmu lebih besar dari yang kumiliki. Selanjutnya ku hanya bisa berkata, "Aku selalu ada di sisimu saat begitu sulit kau meraih impianmu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar