Mengenai Saya

Foto saya
Ilustrator yang ingin menjadi penyanyi, desainer yang membenci animasi, tukang tidur yang menggemari kopi, Mancunian namun tetap Interisti, pecinta namun sulit untuk dicintai hanya karena selembar puisi. Don't be too serious about me, this is just irony.

Rabu, 24 Agustus 2011

Tarian Haru di Penghujung Hari

Dari wejangan yang digulirkan pagi pada berkas sehangat surya.
Hingga rangkuman kronologi hidup selama sehari yang tertera pada langit sekelam senja.
Dikoyaknya hari, ditaburnya garam pada sayatan luka yang membuka.


Pada biru, lukisan garis-garis tak pasti.
Hingga merah menjajah setiap celah mencipta gradasi.
Kini aku begitu mudah untuk dicaci.


Dan sungguh,
tak ada sepi yang tak bisa membunuh waktu.
Merelakan gendang telinga menabuh kata memaki.


Rabu,
berkelana jiwa mengemis pada secarik suka.
Mengelabui hati seakan alpa jika ada duka.


Berapa lama akan bertahan?


Menyertakan dunia menemani tidaklah bijak.
Rencana yang tersusun di mimpi,
tertatih mengawali pagi,
berujung bencana di ujung senja.
Kemana engkau, malam?


Purnama bersikap dingin,
diacuhkannya rindu pada temaramnya lampu-lampu kota.
Tak pernah lagi kudengar,
tak pernah lagi ditawarkannya tawa,
tak pernah lagi...


Seorang hamba telah lelah mendamba, menulis mimpi di penghujung harinya.
Seorang hamba,meraih topeng dan kostum pentasnya berusaha mengelabui sepi, duka, dan rentannya hari.


Di baliknya, bukan yang terluar.
Bagian dimana terlukis senja yang bersembunyi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar